Oxyfuelgas welding atau disebut juga las oksigen adalah proses pengelasan manual dengan menggunakan panas yang berasal dari api gas. Penyambungan dilakukan dengan melelehkan sambungan; dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi; sehingga terjadi fusi pada logam sambungan tersebut. Rangkaian sistem pada proses las oksigen yang umum
LAS GAS LAS ASETILIN Laporan Praktikum Mata Kuliah Perbengkelan Oleh Hendri Setiawan 1314071028 LABORATORIUM DAYA, ALAT, DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 Latar Belakang Pengelasan yang banyak digunakan pada saat ini yaitu pengelasan dengan cara mencairkan bahan dasar dan bahan tambah. Las semacam ini sering disebut dengan las fusi. Las fusi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu las busur listrik dan las gas. Las busur listrik masukan panas diperoleh dari energi listrik. Apabila dua kutub listrik didekatkan maka akan terjadi loncatan electron pada kedua permukaan tersebut dan akan meninmbulkan panas yang akhirnya mampu melelehkan logam. Prinsip ini yang digunakan dalam pencairan bahan dasar dan bahan tambah pada las busur listrik. Sedangkan las gas sumber panas diperoleh dari pembakaran gas asitelilin dan gas oksigen. Kedua gas ini membentuk campuran dan akan menghasil nyala api yang mampu mencairkan logam dasar dan bahan tambah. Dalam proses penyambungan logam tidak cukup hanya dilihat dari bisa tidaknya benda yang disambung melekat. Untuk mengetahui hasil yang lebih meyakinkan maka perlu dilihat mengenai kekuatan sambungan, perubahan sifat pada daerah sambungan, struktur pada sambungan dan fasa yang terbentuk pada daerah sambungan. Berdasarkan fakta tersebut cukup menarik untuk meneliti karakteristik sambungan besi tuang kelabu dengan menggunakan las gas oksi asitelin. Karakteristik yang perlu diteliti meliputi bagaimana kekuatannya, apakah memenuhi standar kekuatan material dasarnya. Selain itu juga perlu dilihat bagaimana kekerasan dan bentuk struktur pada daerah sambungan, apakah getas, terjadi retakan atau tidak dan fasa apa yang terbentuk. Untuk itu perlu dilakukan penelitian karakteristik sambungan besi tuang kelabu yang dilas dengan menggunakan las oksi asitelin. Tujuan a. Mengetahui peralatan dan fungsi perlengkapan las gas. b. Mengoperasikan pembakaran dengan benar. c. Melakukan gerakan dan posisi pengelasan dengan benar. d. Mengetahui teknik penggunaan las gas. Pengertian Las Gas Oksi-Asetilin Las Gas adalah suatu proses pengelasan seni menyambung dua logam atau lebih, dimana panas untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar gas Oksigen O2 dengan gas Asetilin C2H2. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen O2 dan gas Asetilen dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2. Gas Asetilin ini memiliki beberapa kelebihan antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. Sehingga bagian logam yang langsung terkena nyala api panas akan mencair dan cairan itu akan menutupi antara dua bagian logam yang akan disambung Graham, 1990. Bahan Bakar Gas - Asetilin C2H2 Asetilena Nama sistematis etuna adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180 Smith, 1992°. Propana adalah senyawa alkana tiga karbon C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin, barbeque pemanggang, dan di rumah-rumah. Peralatan Las Oksi – Asetilin a. Silinder atau Tabung Gas Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen atau Asetilen dapat dilihat dari tinggi tabung Oksigen yaitu 1,4 m dan tabung Asetiline 1 m serta terdapat kode warna yang ada pada tabung itu. b. Katup Tabung Katup tabung berfungsi pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja. c. Regulator Regulator ini juga berfungsi untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. d. Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Berfungsi untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju brander pembakaran. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang. e. Brander atau Torch Pembakar Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh Brander atau Torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Brander atau Toch memiliki dua fungsi yaitu 1. Sebagai pencampur gas oksigen dan gas asetilin. 2. Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel. f. Pematik atau Korek Api Las Alat yang berfungsi untuk menyalakan api pada ujung pembakaran waktu memulai mengelas. g. Kaca Mata Las Kaca mata las berfungsi a. Melindungi mata terhadap radiasi sinar ultraviolet dan inframerah, b. Melindungi mata terhadap sinar yang tajam dan menyilaukan, agar dapat melihat benda kerja dengan baik, c. Melindungi mata terhadap bahaya percikan bunga api. h. Kawat atau Bahan Tambah Kawat atau Bahan Tambah digunakan sebagai bahan pengisi benda kerja yang bercelah dan menambah kekuatan dalam pengelasan Graham, 1990. Proses Pengelasan Oksi - Asetilin a. Menentukan Tekanan Gas Pengaturan tekanan yang disetel, tekanan gas yang dianjurkan - Oksigen bertekanan 2,5 bar kg/cm2, untuk semua pipa pembakaran - Asetilin bertekanan 0,5 bar kg/cm2, disesuaikan dengan besar kecilnya pipa pembakaran. Awas! Untuk asetilin tekanan maksimum 1,5 bar kg/cm2. b. Menyalakan Api Las Gas 1. Pilih pipa pembakaran yang sesuai dengan proses pengelasan, 2. Pasang pipa pembakarnya harus erat, Jangan bocor !, 3. Arahkan pipa pembakaran ke tempat yang aman, 4. Buka kran asetilin kira – kira seperempat putaran secukupnya, 5. Nyalakan dengan api pada mulut pembakaran, 6. Buka kran oksigen kira – kira setengah putaran secukupnya, 7. Atur komposisi dan volume api las yang dikehendaki, 8. Api las siap digunakan. c. Mengatur dan Menentukan Nyala Api Las Gas Pada nyala api las gas oksi-asetilin bisa diperoleh 3 jenis, yaitu No Gambar Penjelasan 1. Nyala Api Netral Nyala Api Netral merupakan hasil pembakaran gas Oksigen dan Asetilin dengan perbandingan komposisi -+ 11 Nyala Api Netral dipakai untuk - Pengelasan biasa 2. Nyala Api Karburasi Nyala Api Karburasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas asetilin lebih banyak dari gas oksigen. Nyala Api Karburasi dipakai untuk - Memanaskan, - Solder Lunak, - Pengelasan logam monel. 3. Nyala Api Oksidasi Nyala Api Oksidasi merupakan Nyala api dimana perbandingan gas oksigen lebih banyak dari gas asetilin. Nyala Api Oksidasi dipakai untuk - Pengelasan kuningan dan perunggu. - Gambar Nyala Api Netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar. d. Teknik Pengelasan Macam – macam posisi pengelasan adalah sebagai berikut 1. Posisi pengelasan di bawah tangan Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawah tangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakarbrander terletak diantara 45° dan kawat las dimiringkan dengan sudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudut sambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada sambungan. Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan dan gerakannya adalah lurus. 2. Posisi pengelasan mendatar horizontal Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan dengan arah mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk itu ayunan brander sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap benda kerja menyudut 70° dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkan kawat pengisi dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar. 3. Posisi pengelasan tegak vertical Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°. 4. Posisi pengelasan di atas kepala Overhead Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°. 5. Pengelasan arah ke kiri maju Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke kiri dengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkan sudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yang sulit saat mengelas. 6. Pengelasan arah ke kanan mundur Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke kiri. Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke atas. e. Macam – macam Sambungan Ada beberapa sambungan benda kerja pada las gas, yaitu 1. Sambungan Tumpul Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih sejajar pada kedua benda kerja dalam posisi horizontal pada bidang datar. 2. Sambungan Tumpang Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dalam posisi horizontal pada keadaan tumpang tindih antara kedua benda kerja. 3. Sambungan T Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih secara horizontal dan vertikal sehingga membentuk huruf T. 4. Sambungan Sudut Luar Adalah penyambungan dua buah logam atau lebih dengan membentuk sudut dimana sambungan terjadi di luar sudut tersebut. f. Memadamkan Api Las Gas Cara untuk memadamkan Api Las Gas adalah 1. Tutup kran Asetilin, aliran gas asetilin terputus, maka api las padam, 2. Tutup kran Oksigen, aliran gas oksigen terputus, 3. Penutupan kran jangan dipaksakan. g. Penutupan Kerja Las Gas Beberapa cara menutup Kerja Las Gas antara lain 1. Padamkan api las, 2. Tutup kran-kran tabung gas, 3. Buanglah sisa-sisa gas melalui pipa pembakar, 4. Sekrup pengukuran dan pengatur tekanan gas dikendorkan, 5. Letakkan atau gantung pipa pembakar pada tempat yang aman, 6. Gulung selang saluran gasnya. Smith, 1992 Keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin Terdapat beberapa keuntungan Las Gas Oksi-Asetilin antara lain 1. Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit, 2. Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi sehingga mudah untuk dipelajari, 3. Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana, 4. Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan. III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pemotongan Sudut Besi Siku ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 12 Juni 2015 pukul 1500 – 1700 WIB, di Laboratorium Daya Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Perbengkelan yaitu las gas, korek api.. Diagram Alir Adapun diagram alir praktikum kali ini yaitu IV. PEMBAHASAN Pembahasan Proses Praktikum Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan praktikum terhadap las gas asetilin. Mulamula asisten dosen melakukan pengenalan terhadap bagian-bagian dari las gas kepada mahasiswa. Selanjutnya, setelah dirasa mahasiswa sudah mengerti dengan penjelasan asisten maka akan dilakukan praktikum pengenalan langsung ke alatnya. Padapraktikum ini asisten meberi contoh praktikum dengan kategori beberapa jenis api yang ditimbulkan dari gas. Setelah itu mahasiswa mencoba satu per satu praktikum ini. Nyala Api Pada praktikum ini kita akan menguji 3 jenis api yang dihasilkan dari las gas asetilin. Adapaun jenis api itu adalah sebagai berikut Nyala api ini digunakan untuk memanaskan permukaan benda yang akan di las. Fungsi dari jenis api ini hanya sebatas memanaskan saja. Ciri-ciri dari api ini yaitu masih dominan api, tidak berekor. Nyala api karbon digunakan sebagai mengelas maupun patri keras. Api ini memiliki ciri-ciri berekor. Nyala api ini digunakan untuk memotong permukaan benda. Api ini bercirikan adanya bunyi mendesis yang kencang. Keselamatan Kerja Untuk melindungi operator las dari bahaya yang dapat ditimbulkan dari pengelasan maka perlu diperlukan alat-alat sebagai berikut Pakaian harus terbuat darai bahan katun. Pakaian harus menutupi badan. Sepatu yang digunakan adalah sepatu dengan bahan tebal dan kuat. Sebaiknya menutupu seluruh bagian kaki. Gunakan sarung tangan yang tebal agar tidak terkena percikan api. Masker las berfungsi untuk menghindari operator dari debu. Kamar las harus dibuat dari bahan tahan api. Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah 1. Proses pengelasan gas memiliki 3 jenis api yang keluar dari nozzle. 2. Jenis-jenis api tersebut adalah netral, karbon, oksidasi. 3. Keselamatan kerja yang harus dipakai yaitu pakaian las, sarung tangan, masker las, seatu las, dan kamar las. 4. Dalam pengelasan gas yaitu berfungsi untuk menggabungkan dua bagian besi dengan cara meleburkan kedua ujung bahan menjadi satu. DAFTAR PUSTAKA Graham E. 1990. Maintenance Welding, Prentice-Hall Inc New Jersey. Smith, 1992. Basic fabrication and welding engineering, Hong Kong Wing Tai Cheung Printing Co. Ltd.
Ukurantabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen atau Asetilen
Pendahuluan Tabung oksigen dan asetilin adalah dua jenis tabung gas yang sering digunakan dalam industri. Keduanya memiliki peran yang penting dalam proses pengelasan dan pemotongan logam. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh tentang ukuran standar tabung oksigen dan asetilin, mari kita bahas terlebih dahulu tentang apa itu oksigen dan asetilin. Apa itu Oksigen? Oksigen adalah gas yang sangat penting bagi kehidupan. Tanpa oksigen, manusia dan hewan tidak akan bisa hidup. Oksigen juga digunakan dalam proses industri, seperti pengelasan dan pemotongan logam. Apa itu Asetilin? Asetilin adalah gas yang digunakan dalam proses pengelasan. Gas ini sangat mudah terbakar dan dapat menghasilkan api yang sangat panas. Karena sifatnya yang mudah terbakar, asetilin harus disimpan dalam tabung khusus yang dirancang untuk menahan tekanan tinggi. Tabung oksigen dan asetilin tersedia dalam berbagai ukuran. Namun, ada ukuran standar yang biasanya digunakan dalam industri. Berikut adalah beberapa ukuran standar tabung oksigen dan asetilin Ukuran Standar Tabung Oksigen Tabung oksigen tersedia dalam beberapa ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga besar. Berikut adalah beberapa ukuran standar tabung oksigen – Ukuran B kapasitas sekitar 40 kaki kubik – Ukuran C kapasitas sekitar 80 kaki kubik – Ukuran D kapasitas sekitar 130 kaki kubik – Ukuran E kapasitas sekitar 200 kaki kubik – Ukuran G kapasitas sekitar 300 kaki kubik Ukuran Standar Tabung Asetilin Tabung asetilin juga tersedia dalam beberapa ukuran. Berikut adalah beberapa ukuran standar tabung asetilin – Ukuran MC kapasitas sekitar 10 kaki kubik – Ukuran B kapasitas sekitar 40 kaki kubik – Ukuran 3 kapasitas sekitar 75 kaki kubik – Ukuran 4 kapasitas sekitar 145 kaki kubik – Ukuran 5 kapasitas sekitar 250 kaki kubik Penutup Demikianlah informasi tentang ukuran standar tabung oksigen dan asetilin. Penting untuk diingat bahwa ukuran tabung yang tepat harus dipilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, pastikan untuk memperhatikan faktor keamanan saat menggunakan tabung gas ini. BeliProduk Tabung Las Asetilin Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. TANAKA Regulator Acetylene Untuk Tabung Las Asetilin. Rp152.500. Bandung. adalogam. Regulator Kepala Gas Tabung Acetylene Asetilin Acetilin Las Welding Yamato. Rp106.300. Kab. Tangerang
Suatu proses pengelasan gas yang menggunakan sumber panas nyala api melalui pembakaran gas oksigen dan gas asetilin untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam pengelasan OAW ini biasanya digunakan hanya untuk plat – plat tipis, hal ini dikarenakan sambungan las Oxygen Acetyline ini mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las busur listrik. Las OAW ini juga dapat digunakan untuk pemanasan atau pemotongan, namun alat yang digunakan berbeda. Untuk pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas potong, sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas potong. Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding 1. Tabung Gas Oksigen Tabung oksigen adalah tempat menyimpan gas oksigen, pada tabung ini akan diisi gas oksigen yang digunakan untuk proses pengelasan yang kemudian akan disambung dengan regulator dan selang yang menuju ke Welding Torch. Untuk tabung gas Oksigen ini berwarna biru atau hijau. 2. Tabung Gas Asetilin Tabung Gas Asetilin adalah tempat menyimpan gas asetilin, saat proses pengelasan regulator dibuka. Setelah itu gas akan otomatis keluar melalui selang gas yang terhubung ke welding torch. Tabung gas Asetilin ini mempunyai warna merah atau orange. 3. Regulator Gas Oksigen Regulator tabung gas oksigen adalah alat yang digunakan untuk mengontrol tekanan keluarnya gas oksigen yang ada pada selang gas ke welding torch. Selain itu regulator juga digunakan untuk melihat isi gas pada tabung gas oksigen. Sama dengan warna tabung gas oksigen, regulator oksigen juga berwarna biru atau hijau. 4. Regulator Gas Asetilin Regulator Gas Asetilin adalah alat yang digunakan untuk melihat tekanan isi dan tekanan kerja atau keluarnya gas asetilin yang ada dalam selang ketika digunakan untuk mengelas. Fungsinya sama dengan regulator oksigen, namun yang membedakan hanya penggunaan pada gasnya. Untuk warna regulator asetilin ini mempunyai warna merah atau orange sama dengan tabungnya. 5. Selang Gas OAW Selang gas OAW adalah selang yang digunakan untuk mengalirkan gas dari tabung gas ke welding torch saat proses pengelasan. Warna selang gas ini juga sesuai dengan warna tabung gasnya. 6. Welding Torch Brander Las Welding Torch adalah tempat untuk mencampur gas oksigen dan asetilin pada saat proses pengelasan, pada welding torch ini terdapat katub atau pengatur keluarnya gas oksigen dan asetilin. Sedangkan untuk torch yang pemotongan mempunyai tambahan untuk katub gas pemotongan. 7. Welding Nozzle Welding Nozzle adalah ujung dari bagian welding torch yang mempunyai lubang sebagai tempat keluarnya percampuran antara gas oksigen dan asetilin. Welding nozzle ini dapat diganti jika ingin dirubah diameter lubangnya sesuai dengan kebutuhan. Welding Rod adalah bahan tambah yang digunakan untuk proses pengelasan OAW, bahan dari filler metal ini disesuaikan dengan jenis material yang akan dilas. Biasanya welding rod berbentuk kawat yang digulung, namun jika akan digunakan untuk pengelasan dipotong sepanjang 1 meter biar lebih mudah. Dua Macam Bahan Bakar Gas yang Bisa Digunakan 1. Asetilin C2H2 Asetilin adalah hidrokarbon yang termasuk jenis alkuna sederhana, dengan rumus kimia C2H2. Ia tersusun dari dua atom hidrogen dan dua atom karbon. Paling banyak digunakan untuk mengelas OAW. 2. Propan Sebenarnya, teknik pengelasan OAW juga bisa dilakukan dengan campuran oksigen dan Propan. Propan merupakan senyawa alkana tiga karbon yang memiliki rumus kimia C3H8. Dalam keadaan normal, Propan berwujud gas dan bisa dikompresi menjadi cairan mudah dipindahkan ketika berada di kontainer tidak mahal. Senyawa ini adalah turunan produk petroleumlain pada pemrosesan gas alam atau minyak bumi. Macam-Macam Api yang Digunakan Untuk Las OAW 1. Nyala Api Karburasi Api ini diciptakan oleh komposisi yang lebih banyak menggunakan gas asetilin dibandingkan oksigen. Nyala api karburasi biada digunakan pada proses soldering, flame-hardening dan brazing. Temperatur maksimal yang bisa diciptakan mencapai 3000 °C. Sehingga, tidak cocok digunakan untuk mengelas logam yang titik cairnya melebihi suhu tersebut. Sebagaimana stainless steel, baja karbon, dan lain-lain. 2. Nyala Api Oksidasi Nyala api ini dibuat dengan komposisi gas oksigen lebih dominan daripada gas asetilin. Nyala api oksidasi biasa dipakai untuk mengelas tembaga dan tembaga paduan. Suhu tertinggi pada nyala api Oksidasi mencapai 3300 °C. Cocok untuk mencairkan hampir seluruh jenis logam, kecali logam dengan unsur paduan utama Fe Ferro . Contohnya adalah Besi Tuang dan Baja. 3. Nyala Api Netral Sesuai namanya, api netral memiliki perbandingan oksigen dan asetilin sebesar 11. Kedua bahan dibuat seimbang, tidak ada yang lebih berat di salah satunya. Nyala api netral cocok dipakai untuk menyambungkan Baja, Besi Tuang, Tembaga, dan Aluminium. Karakteristik dari nyala api netral adalah mempunyai nyala Inti fokus putih kekuningan, sekaligus nyala sisa lebih pendek dibandingkan nyala api Karburasi. Temperatur tertinggi yang dihasilkan sebesar 3200 °C. Karena setiap nyala api mempunyai fungsinya masing-masing, Anda harus memahaminya terlebih dahulu sebelum praktek mengelas. Cara Penyalaan dan Pematian Las OAW 1. Cara Menyalakan Las OAW Buka katub gas asetilin Pada Brander Las. Buka katub oksigen Pada Brander Las. Kemudian Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan pematik. Atur Nyala api Las. 2. Cara Mematikan Api Las OAW Buka katub gas asetilin Pada Brander Las. Buka katub oksigen Pada Brander Las. Kemudian Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan pematik. Atur Nyala api Las. Tekanan Gas OAW 1. Tekanan Gas untuk Pengelasan OAW Oksigen sebesar 2 – 3 Bar. Asetilin sebesar Bar. 2. Tekanan Gas untuk Pemotongan Oksigen Asetilin Oksigen sebesar 5 Bar. Asetilin sebesar Bar.
Cobalihat katalog harris flowmeter regulator gas harganya mulai Rp 490.000 tersebar di berbagai toko online, bandingkan jual Harris Flowmeter Regulator Gas ori dan Harris Flowmeter Regulator Gas kw dengan harga murah Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding adalah Daftar IsiTable of Contents Show Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding adalah 1. Peralatan Las Tabung Gas Tabung Gas Regulator Gas Regulator Gas Slang Gas Welding Torch Brander Las.8. Welding Welding Rod Filler metal.10. Cara Penyalaan dan Pematian Las Menyalakan Las OAW Cara mematikan api las OAW 11. Tekanan Gas Kelebihan dan Kekurangan Las Las OAW Kekurangan Las OAW Share thisRelated postsVideo liên quan Peralatan Mesin Las OAW Oxygen Acetylene Welding adalah 1. Peralatan Las Tabung Gas Tabung Gas Regulator Gas Regulator Gas Slang Gas Welding Torch Brander Las.8. Welding Welding Rod Filler metal.10. Cara Penyalaan dan Pematian Las Menyalakan Las OAW Cara mematikan api las OAW 11. Tekanan Gas Kelebihan dan Kekurangan Las Las OAW Kekurangan Las OAW Share thisRelated posts1. Peralatan Las gas gas Torch Brander Las.Welding Rod Bahan tambah.2. Tabung Gas oksigen adalah tempat menyimpan gas oksigen, pada tabung ini akan diisi gas oksigen yang digunakan untuk proses pengelasan yang kemudian akan disambung dengan regulator dan slang yang menuju ke Welding Torch. Untuk tabung gas Oksigen ini berwarna biru atau Tabung Gas Gas Asetilen adalah tempat menyimpan gas asetilen, saat proses pengelasan regulator dibuka. Setelah itu gas akan otomatis keluar melalui slang gas yang terhubung ke welding torch. Tabung gas Asetilen ini mempunyai warna merah atau Regulator Gas tabuing gas oksigen adalah alat yang digunakan untuk mengontrol tekanan keluarnya gas oksigen yang ada pada slang gas ke welding torch. Selain itu regulator juga digunakan untuk melihat isi gas pada tabung gas oksigen. Sama dengan warna tabung gas oksigen, regulator oksigen juga berwarna biru atau Regulator Gas Asetilen adalah alat yang digunakan untuk melihat tekanan isi dan tekanan kerja atau keluarnya gas asetilen yang ada dalam slang ketika digunakan untuk mengelas. Fungsinya sama dengan regulator oksigen, namun yang membedakan hanya penggunaan pada gasnya. Untuk warna regulator asetilen ini mempunyai warna merah atau orange sama dengan Slang Gas gas OAW adalah slang yang digunakan untuk mengalirkan gas dari tabuing gas ke welding torch saat proses pengelasan. Warna slang gas ini juga sesuai dengan warna tabung Welding Torch Brander Las.Welding Torch adalah tempat untuk mencampur gas oksigen dan asetilen pada saat proses pengelasan, pada welding torch ini terdapat katub atau pengatur keluarnya gas oksigen dan asetilen. Sedangkan untuk torch yang pemotongan mempunyai tambahan untuk katub gas Welding Nozzle adalah ujung dari bagian welding torch yang mempunyai lubang sebagai tempat keluarnya percampuran antara gas oksigen dan asetilen. Welding nozzle ini dapat diganti jika ingin dirubah diameter lubangnya sesuai dengan Welding Rod Filler metal.Welding Rod adalah bahan tambah yang digunakan untuk proses pengelasan OAW, bahan dari filler metal ini disesuaikan dengan jenis material yang akan dilas. Biasanya welding rod berbentuk kawat yang digulung, namun jika akan digunakan untuk pengelasan dipotong sepanjang 1 meter biar lebih Cara Penyalaan dan Pematian Las Menyalakan Las OAW Buka katub gas asetilen Pada Brander katub Oksigen Pada Brander Biarkan < 5 detik beri percikan api dengan Nyala api LasCara mematikan api las OAW Langkah pertama tutup katub gas asetilen pada Welding katub Oksigen O2 pada Brander katub pada Regulator Oksigen dan yang terakhir buang gas yang tersisa pada selang dengan membuka katub pada brander las lalu tutup kembali. Karena jika tidak dibuang maka dapat menyebabkan kebakaran karena adanya gas yang Tekanan Gas Gas untuk Pengelasan OAW Oksigen sebesar 2 – 3 BarAsetilen sebesar BarTekanan gas untuk Pemotongan Oksigen Asetilen Oksigen sebesar 5 BarAsetilen sebesar BarBaca juga Nyala Api Las OAW Oksigen Astilen Welding12. Kelebihan dan Kekurangan Las Las OAW Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api Oksigen digunakan pada plat tidak terlalu Las OAW Jika digunakan plat tebal kekuatannya kurang manual sehingga efisiensi dan kecepatan las jarang digunakan untuk pengelasan non logam atau baja tahan Pengelasan OAW adalahbeserta Peralatannya di atas semoga dapat bermanfaat untuk Anda dan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pengelasan. Jika ada pertanyaan silahkan kirim ke kolom komentar atau menghubungi lewat Macam Kode Kawat Las Untuk untuk Semua Proses LengkapMesin GerindaKacamata Las Perbedaantabung oksigen dan asetilin yang pertama adalah bentuk. Bentuk tabung oksigen tinggi langsing sedangkan bentuk tabung asetilin pendek gemuk. 2. Perbedaan A. Penyimpanan Botol Oksigen – Asetilen Tempat penyimpanan botol gas Oksigen – Asetilen haruslah berada di lokasi yang tahan api, berpengaman, berventilasi, sejuk dan terlindung dari sinar matahari secara langsung. Penyimpanan harus dalam kondisi berdiri dan terikat satu persatu untuk menghindari bahaya jatuh. Pisahkan botol Oksigen dengan botol Asetilen Jangan dicampurkan juga harus dipisahkan antara yang “PENUH/FULL“ dan yang “KOSONG/EMPTY”. Berikan keterangan yang jelas dengan menggunakan label. Tidak diperbolehkan menyimpan botol-botol oksigen – asetilen dekat dengan sumber panas, dan tidak boleh dalam posisi tertidur walaupun dalam kondisi kosong. Sistem Penyimpanan adalah rotasi dimana “First In – First Out“ Pasang tanda bahaya pada pada tempat penyimpanan sesuai dengan karakter bahan yang tersimpan pada tabung. Siagakan alat pemadam yang mencukupi disekitar area penyimpanan B. Transportasi Botol Gas / Pengangkutan Botol Gas Hanya karyawan yang telatih dan mempunyai postur tubuh yang cukup kuat yang diperbolehkan memindahkan/menangani botol gas oksigen – asetilen. Sebelum dipindahkan Regulator atau Manifold harus dilepaskan terlebih dahulu. Untuk pemindahan pada jarak dekat gunakan bagian dasarnya dengan diputar. Jangan sesekali digeser atau digelindingkan. Selalu memindahkan/mengangkut dalam posisi berdiri, baik menggunakan kendaraan ataupun dengan trolley, dan juga harus dalam keadaan terikat atau dengan design khusus yang dilengkapi dengan fiting-fiting penjepit untuk meng-handle botol gas. Tidak boleh ada bagian dari botol gas yang bergelantung di kendaraan dan tidak boleh meletakkan botol gas dalam kabin kendaraan. Tabung tidak boleh terpotong, tergores atau terabrasi Jangan mengangkat dengan alat elektro magnet. Jangan mengangkat pada leher tabung, jangan dijatuhkan, terbentur, atau dibanting pada saat penempatan. C. Pemakaian Pada saat digunakan semua botol gas yang mudah terbakar harus dilengkapi dengan flashback arrester untuk mencegah tekanan balik ke arah valve yang bisa menimbulkan ledakan karena adanya akumulasi gas. Pastikan selalu menggunakan Presure gauge yang sesuai pada setiap pemakian. Sewaktu digunakan, semua botol gas harus ditempatkan pada tempat yang aman, terikat dalam rak untuk menghindari bahaya jatuh atau menggelinding. Pastikan area kerja diamankan dari lalu lalang orang, gunakan screen, amankan selang gasnya. Jangan gunakan tabung yang regulator atau kepala tabungnya telah rusak. Jangan paksakan kap atau katup yang tidak sesuai degan ulir tabung. Buka hanya dengan kunci pas. Hanya boleh digunakan ditempat yang mempunyai ventilasi yang cukup. Lepaskan gas dan tutup katupnya sebelum memutuskan regulator. Bersihkan sambungan pada tabung oksigen dari oli atau gemuk, karena campuran hidrokarbon dan oksigen berpotensi besar menimbulkan nyala api. Dialarang merokok disetiap tempat yang terdapat / digunakan gas oksigen – asetilen. Untuk memudahkan dalam mengenali isi tabung telah dibuat sebuah standar warna tabung, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penggunaan dan penyimpanannya. Kodifikasi warna tersebut merujuk pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 06/MEN/1990. Tabung Warna Merah Gas Mudah terbakar, contoh Acetylin, Hydrogen. Tabung Warna Kuning Tua Gas beracun dan Menyengat, seperti Amonia, Arsen, Cyanida, Phosgen. Tabung Warna Biru Gas Oxidant contoh Oksigen, kecuali LPG. Tabung Warna Kuning Muda Gas Korosif, contoh Amoniak, HCL, H2SO4 Tabung Warna Abu-abu Gas Asphixian yang dapat menyesakkan nafas, Nitrogen Tabung Warna Putih Gas Untuk keperluan medis. Ingat Berhati-hatilah dalam penggunaan, Penyimpanan dan Pengangkutan Gas Oksigen Acetilene, sebab telah banyak kecelakaan yang berakibat fatal terjadi akibat kesalahan dalam penanganan gas-gas tersebut.
e) Setel tekanan gas oksigen ke posisi 2,0 kg/cm2 dan asetilin ke 0,2 kg/cm2. (f) Bukalah katup tabung gas asetilin dan nyalakan api gas, kemudian bukalah katup sebelum pemanasan dan setel ke ukuran nyala api gas netral. (g) Bukalah katup tabung gas oksigen (Gambar I.103 - 􀁧) dan kosongkan tabung gas oksigen pemotong dari pipa pereciknya
Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 17 C. Peralatan Las Oksi Asetilin 1. Gas Oksigen dan Asetilin Gas oksigen dan asetilin disimpan dalam silinder dalam berbagai ukuran dengan standar pengamanan tertentu. Ukuran- ukuran silinder oksigen dan asetilin bermacam-macam, tergantung kebutuhan pekerjaan, namun yang umum dipakai adalah mulai dari 3500 liter, 5000 liter, 6000 liter dan 7000 liter. Adapun standar warna silinder asetilin adalah merah, silinder oksigen biasanya adalah biru atau hitam, namun ada juga pabrik tertentu membuat standar warna tersendiri. Gambar Silinder Oksigen Katup ’ Dinding silinder Warna hitam Ulir kanan Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 18 Gambar Silinder Asetilin Keselamatan Kerja untuk Silinder Oksigen Oksigen itu sendiri tidak dapat menyala dan meledak. Walaupun demikian oksigen akan menyebabkan bahan terbakar dengan tidak terkendali. Silinder oksigen pada dasarnya adalah untuk menyimpan gas oksigen dengan tekanan maxsimum 150 kgcm² 2200 psi. Silinder ini dilengkapi dengan alat pengaman berupa “katup” pada silinder. Isi silinder oksigen dapat dihitung dengan mengalikan volume silinder dengan tekanan di dalamnya. Misalnya volume silinder 40 liter dan tekanan isi silinder 150 kgcm² , maka isi oksigen adalah 40 x 150 = 6000 liter. Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani silinder oksigen adalah  Jangan mengoperasikan alat pneumatik dengan oksigen;  Jangan menggunakan oksigen untuk pengecatan dengan spray;  Jangan menggunakan oksigen sebagai pengganti udara yang dimanfaatkan;  Jangan menghembus pipa, bejana atau tangki dengan oksigen; Ulir kiri Katup pengaman, mencair pada 100  C Aseton dalam bahan berpori Warna merah Dinding silinder Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 19  Jangan menggunakan oksigen untuk penyegaran udara, membersihkan asap dalam ruang tertentu atau mendinginkan diri kalian pada cuaca yang panas. Oleh sebab itu, maka silinder oksigen harus ditangani secara baik, agar tidak menimbulkan bahaya-bahaya yang tidak diingini. Adapun teknik-teknik penanganan silinder oksigen adalah sebagai berikut Gambar Penjelasan  Tangani silinder-silinder dengan hati-hati, tidak boleh terbentur, kena nyala api maupun benda panas.  Silinder-silinder harus selalu dalam keadaan tegak dan terikat dengan baik agar tidak jatuh.  Apabila silinder tidak memungkan berdiri tegak dapat juga direbahkan, tetapi manometer harus disebelah atas. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 20  Panas matahari tidak boleh langsung memanasi silinder, maka silinder dapat dilindungi dengan papan.  Silinder-silinder tidak boleh tergeletak tanpa ganjal yang baik. Keselamatan Kerja untuk Silinder Asetilin Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani silinder asetilin adalah sebagai berikut.  Jangan mencoba memindahkan gas asetilin dari satu silinder ke silinder yang lain;  Asetilin dilarutkan dalam cairan aseton di dalam silinder, sehingga dalam penanganan harus selalu diupayakan dalam keadaan tegak;  Selalu tinggalkan kunci silinder pada slinder apabila sedang digunakan;  Sumbat pengaman silinder mencair pada 100° C, simpan silinder pada tempat dingin, ventilasi yang baik dan tempat yang terlindung. Pemotongan oksi asetilin adalah cukup aman bila kalian menggunakan peralatan yang wajar dan bekerja sesuai dengan prosedur. Ganjal dengan aman Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 21 Adapun teknik-teknik penanganan silinder asetilin adalah sebagai berikut Gambar Penjelasan  Simpan silinder-silinder asetilin ditempat yang dingin, jauh dari panas maupun terik matahari;  Jangan dicampurkan dengan silinder-silinder oksigen;  Nyala lampu gudang penyimpanan harus redup;  Dilarang merokok menyalakan api didekat silinder-silinder asetilin; Gambar Penjelasan  Pisahkan silinder-silinder yang kosong dan yang penuh.  Bersihkan tempat kerja dari segala kotoran, bebas dari bahan yang mudah terbakar, dan tidak licin.  Pemindahan siilinder- silinder memerlukan penanganan yang teliti;  Hindari silinder-silinder dari terjatuh maupun terbentur secara keras. Teknik Penyambungan Logam Kelas XI Semester 3 22  Jangan berdiri di depan manometer ketika membuka katup silinder;  Hindarkan pemakaian regulator yang rusak.  Tutup katup silinder bila tidak dipergunakan. Jika terjadi gas bocor ketika katup ditutup 1. Pindahkan silinder ketempat yang jauh dari motor listrik atau sumber panas terbuka; 2. Jangan merokok dan hindari dari percikan api; 3. Jika terjadi kebocoran disekeliling spindle, kencangkan baut mur hingga tidak terjadi kebocoran; 4. Laporkan kepada penjual jika silinder tetap bocor. 2. Regulator
Gasasetilen dapat diperoleh dari generator asetilen yang menghasilkan gas asetilen dengan mencampurkan karbid dengan air atau kini dapat dibeli dalam tabung-tabung gas siap pakai. Agar aman tekanan gas asetilen dalam tabung tidak boleh melebihi 100 Kpa, dan disimpan tercampur dengan aseton.
FilterKesehatanPerlengkapan MedisLainnyaPertukanganPerlengkapan LasOtomotifPerawatan KendaraanMainan & HobiAksesoris Airsoft GunMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "tabung asetilin" 1 - 60 dari ASETILIN ACETYLENE KG SEAMLESS UtaraMatesu Online 15AdRegulator Acetylene Tanaka / Regulator Untuk Tabung Las BaratKITCHEN'KOUAdRegulator Gas Acetylene Untuk Tabung Las Welding Asetilin ACE 1%Jakarta BaratWelding 18AdREGULATOR ASETILIN ACETYLENE HARRIS 801 – Regulator Tabung 1 UtaraMatesu Online 2AdRegulator Gas Acetylene Untuk Tabung Las Welding Asetilin ACE 7Tabung Gas Acetylene 1m3 / Tabung Las Asetilin 5 rbJakarta PusatFW 13Regulator Las Acetylene Yamato / Tabung Las Jaya 100+TABUNG ASETILIN ACETYLENE KG SEAMLESS UtaraMatesu Online 15Regulator Acetylene Kran Tabung Asetilin Acetilin SUPER YAMATO 1%Jakarta BaratPUSAT 80+Tabung Gas Acetylene 40 Liter Full Isi Tabung Las 5 rbJakarta PusatFW MedikaTerjual 1 pembakaranC2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan dengan tekanan (ditekan), sangat tinggi sehingga dapatmencairkan logam. Pengelasan Dengan Gas Oksi-asetilin Las karbit atau las asetilen adalah salah satu perkakas perbengkelan yang sering ditemui.Pengoperasiannya yang cukup mudah

- Beredar video viral tabung oksigen palsu ini angin tambal ban, begini caranya membedakan tabung oksigen yang asli dengan yang palsu. Meningkatnya kasus Covid-19 di Tanah Air rupanya membuat permintaan akan tabung oksigen untuk pasien Covid-19 ikut melonjak. Beberapa daerah melaporkan adanya kelangkaan tabung oksigen. Bahkan, harga tabung oksigen kaleng kecil juga ikut melonjak tajam seiring berjalannya waktu. Namun di tengah kesulitan tabung oksigen untuk pasien Covid-19, ada saja ulah oknum nakal nan keji yang menjual tabung oksigen palsu. Ketua Kelompol SOl Koi, Alipin mengisi kantong plastik dari tabung oksigen, Selasa 20/7/2021. David Yohanes/Surya Baca juga Waspada Kasus Penipuan Penjualan Tabung Oksigen, Relawan Siaga Satgas Covid-19 Beri Klarifikasi Baca juga Cara Melakukan Teknik Proning untuk Pasien Covid-19 yang Mengalami Penurunan Saturasi Oksigen Tabung oksigen palsu berisi angin tambal ban tersebut terjadi di Tulunggagung, Jawa Timur. Kejadian ironis tabung oksigen palsu ini bermula dari seorang peternak ikan hias menyadari peliharaannya tersebut mati. Alipin sang peternak ikan koi menyadari adanya oksigen palsu tersebut setelah sejumlah ikannya mati saat akan dikirim. "Kami menyadari oksigen yang kami dapat beli palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian," kata dia, Rabu 21/6/2021. Dalam kurun waktu kurang dari 15 menit, ikan-ikan koi tersebut mati karena kehabisan oksigen setelah dikemas. Alipin menuturkan, dirinya melihat ikan koi tersebut megap-megap setelah ia isi 2 kantong plastik dengan oksigen yang diduga palsu. Akibat kejadian itu, sang peternak tersebut akhirnya menguji coba tabung oksigen palsu tersebut. "Kami kemudian menguji tabung hitam yang kami curigai berisi oksigen palsu dengan oksigen asli," katanya. Untuk mengetahui cara membedakan tabung oksigen asli dengan tabung oksigen palsu, yaitu

Infojual troly tabung oksigen ± mulai Rp 50.500 murah dari beragam toko online. cek Troly Tabung Oksigen ori atau Troly Tabung Oksigen kw sebelum membeli Semua Data Cek Perbandingan 0 Urutkan : Memuat Data Dijual Paket Lengkap Tabung 1m3 - [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Rp 685.000: Tabung Gas Oksigen 1 5 M3 [ Lihat Gambar Lebih Besar
Las merupakan salah satu cara untuk menyambungkan logam dengan menggunakan energi panas. Proses pengelasan banyak macam-macamnya, antara lain las busur listrik, las TIG, las MIG, las Submerged, las patri dan las gas. Las gas merupakan cara pengelasan dengan menggunakan atau memanfaatkan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas oksigen dan gas bahan bakar. Gas bahan bakar yang digunakan pada las gas dapat berasal dari gas karbit asetelin, gas LPG liquid petrolium gas, hydrogen dan lain-lainnya. Las karbit merupakan bagian dari las gas, pada las karbit gas yang digunakan untuk pembakaran adalah menggunakan bahan bakar dari gas karbit atau asetelin. Pengertian las karbit asetelin adalah salah satu cara penyambungan logam dengan menggunakan energi panas yang berasal dari proses pembakaran antara gas karbit asetelin dan gas oksigen. Panas dari nyala api las asetelin ini nantinya digunakan untuk mencairkan sebagian logam induk guna untuk proses penyambungan logam agar terjadi ikatan yang kuat antara logam yang disambung. Pengelasan dengan las asetelin ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan tambah maupun tidak. Gas asetelin digunakan untuk las gas karena mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain karena gas asetelin memiliki sifat yang yang tidak berwarna, berbau tidak beracun, memiliki titik panas yang lebih tinggi dibandingkan dengan gas lainnya dan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan berat udara. Yang perlu diperhatikan saat pengelasan dengan las asetelin ini adalah pembentukan nyala api yang dihasilkan dari proses pembakaran antara gas asetelin dengan gas oksigen. Pada las asetelin memiliki 3 macam nyala api, yaitu nyala api netral, nyala api oksidasi dan nyala api karburasi. Nyala api netral ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen dengan perbandingan 11 atau sama besar. Sedangkan nyala api oksidasi ini dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas oksigennya. Untuk nyala api karburasi sendiri dihasilkan dari pembakaran gas asetelin dan gas oksigen yang lebih banyak gas asetelinnya. Pengaturan nyala api las asetelin ini dapat diatur dengan mengatur campuran bahan bakar yang keluar dari brander las dengan memutarkan keran katup gas asetelin dan keran katup gas oksigen. Las asetelin tersusun dari beberapa komponen yaitu tabung gas, regulator, selang penyalur dan brander las. Tabung gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menampung gas. Pada las asetelin, terdiri dari 2 buah tabung gas yaitu tabung gas asetelin dan tabung gas oksigen. Selang gas pada las asetelin ini berfungsi untuk menyalurkan gas dari tabung ke brander las. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah selang gas yaitu selang gas asetelin dan selang gas oksigen. Regulator pada las asetelin ini berfungsi sebagai pengaman dan untuk mengatur tekanan isi menjadi tekanan kerja. Pada las asetelin juga terdiri dari 2 buah regulator gas yaitu regulator gas asetelin dan regulator gas oksigen. Pada regulator juga dilengkapi dengan dua manometer yang berguna untuk memberitahukan tekanan isi tabung dan tekanan kerja yang keluar dari tabung. Brander las pada las asetelin ini berfungsi untuk mengatur campuran antara gas asetelin dan gas oksigen, untuk menghasilkan nyala api yang sesuai untuk proses pengelasan.
.
  • tjvh6qak8u.pages.dev/255
  • tjvh6qak8u.pages.dev/794
  • tjvh6qak8u.pages.dev/907
  • tjvh6qak8u.pages.dev/506
  • tjvh6qak8u.pages.dev/934
  • tjvh6qak8u.pages.dev/154
  • tjvh6qak8u.pages.dev/131
  • tjvh6qak8u.pages.dev/73
  • tjvh6qak8u.pages.dev/695
  • tjvh6qak8u.pages.dev/148
  • tjvh6qak8u.pages.dev/838
  • tjvh6qak8u.pages.dev/984
  • tjvh6qak8u.pages.dev/743
  • tjvh6qak8u.pages.dev/665
  • tjvh6qak8u.pages.dev/771
  • perbedaan tabung gas oksigen dan asetilin