Peziarahdatang ke sini selain untuk mengikuti acara dzikir bersama di makam Tuan Guru, juga bersilaturahmi dengan penerus Tuan Guru Besilam. Di saat ini pulalah desa Besilam yang biasanya teduh dan tenang mendadak menjadi sibuk karena datangnya ratusan bis ke sana membawa ribuan wisatawan, khalifah dan peziarah.
Syekh Abdul Wahab Rokan, pemuka tarekat yang berpengaruh di Sumatera dan Malaysia, diyakini punya banyak karomah. Karena itu kuburnya ramai diziarahi. Tapi terpenting, ia meninggalkan sejumlah karya tulis berbahasa Melayu seperti syair yang masih dilantunkan orang sampai sekarang. Syekh Abdul Wahab Rokan atau yang terkenal dengan sebutan Tuan Guru Babussalam atau Besilam” adalah pemimpin tarekat Naqshabandiah-Khalidiah, yang tidak hanya berpengaruh di daerah Sumatera, tetapi juga sampai Semenanjung Malaya. Makamnya di di Babussalam, Tanjungpura, Sumatera Utara. Hingga kini makamnya masih diziarahi oleh ribuan umat, terutama setiap peringatan hari wafat haul-nya. Yang datang menziarahi kuburnya tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara. Abdul Wahab, yang waktu kecil bernama Abu Qaim ini lahir pada 19 Rabi’ul Akhir 1230 H./28 September 1811 M. di Kampung Danau Runda, Rantau Binuang Sakti, Riau, dan afat pada tanggal 21 Jumadil Awal 1345 H./27 Desember 1926 M. di Babussalam. Ayahnya, Abdul Manaf bin M. Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tembusai, keturunan raja-raja Siak yang disegani pada zamannya. Sedangkan ibunya, Arba’iah binti Datuk Dagi, masih mempunyai pertalian darah dengan Sultan Langkat. Abdul Wahab besar di lingkungan keluarga yang sangat menjunjung agama. Nenek buyutnya, H. Abdullah Tambusai, dikenal sebagai ulama besar dari golongan raja-raja. Dengan “bibit” yang demikian, Abdul Wahab sejak kecil telah terdidik, terutama dalam hal keagamaan. Setelah belajar kepada sejumlah ulama di daerahnya, pada 1846 Abdul Wahab pergi ke Semenanjung Melayu dan tinggal di Sungai Ujung Simunjung, Negeri Sembilan. Di tempat ini ia belajar kepada Syekh Muhammad Yusuf Minangkabau dan Syekh H. Muhammad Yusuf, mufti Kerajaan Langkat yang diberi digelar “Tuk Ongku”. Dua tahun kemudian ia meneruskan pelajaran ke Mekah. Kurang lebih enam tahun dia belajar di Mekah. Dan di Kota Suci ini pula Abdul Wahab ia memperdalam ilmu tasawuf dan tarekat pada Syaikh Sulaiman Zuhdi sampai ia memperoleh ijazah sebagai khalifah besar tarekat Naqsabandiah-Khalidiah. Sekembalinya dari Mekah pada tahun 1852, ia mendirikan kampung yang diberi nama Tanjung Masjid di Riau, dan menyiarkan agama dan tarekat yang dianutnya, hingga Sumatera Utara dan Malaysia. Awalnya hanya mengajar di kampung yang didiriknnya itu Tanjung Masjid, daerah Kubu Bagan Siapi-api, Riau. Namun, pada 1856 ia mulai memperluas wilayah dakwahnya hingga ke Sungai Masjid, Dumai, Riau. Kemudian, ia mulai menyentuh Kualuh, Labuhan Batu pada 1860, mengajar di Tanjung Pura, Langkat 1865, Gebang 1882, dan akhirnya berpindah ke Babussalam, Padang Tualang, Langkat, sampai akhirnya. Babussalam atau Bessilam adalah kampung yang ia dirikan dan kembangkan bersama keluarga dan pengikutnya, yang merrupakan pemberian Sultan Langkat. Abdul Wahab Rokan mewariskan pemikirannya dalam beberapa tulisan. Pertama, 44 Wasiat. Kitab ini berisi pelajaran adab akhlak murid terhadap guru. Wasiat ini ditujukan kepada anak cucunya, baik anak kandung maupun anak murid. Dipesankannya agar anak cucunya menyimpan sekurang-kurangnya satu buah buku wasiat ini, dan sering-sering membacanya, seminggu sekali atau sebulan sekali dan sekurang-kurangnya setahun sekali, serta diamalkan segala apa yang disebut di dalamnya. Kedua, Syair, yang juga ditulis dalam aksara Arab-Melayu yang sampai hari ini masih terus dilantunkan di Madrasah Besar Babussalam oleh setiap muazzin sebelum azan dikumandangkan. Syair Munajat pada dasarnya mengandung puji-pujian kepada Allah, doa mohon ampun dan kelapangan hidup dunia dan akhirat. Ketiga, Kumpulan Khutbah Jum’at yang dikumpulkan oleh khalifah Abdul Malik Said terdiri dari Ma’asyiral Jum’at, Ma’asyiral Mengingat Mati, Ma’asyiral Memperbanyak Bekal ke Akhirat, Ma’asyiral Bulan Rajab, Ma’asyiral Bulan Ramadan, dan Ma’asyiral Kelebihan Jum’at. Keempat, Kisah-kisah Sufistik yang isinya antara lain, Kisah Ular Hitam dan kisah tentang Nabi Sulaiman. Kisah-kisah tersebut ditulis dengan bahasa daerah Melayu asli. Abdul Wahab Rokan selain dikenal dengan sifat zuhud atau asketisnya, yang senantiasa mengingatkan murid-muridnya untuk tidak bermegah-megah dengan dunia dan kebesarannya, juga dipercayai para pengikut tarekatnya memeliki sejumlah karamah, atau kekuatan supernatural yang umum dimiliki para aulia. Di antaranya yang paling populer adalah mencukupkan makanan yang sedikit untuk orang banyak. Diceritakan, ketika warga bergotong gotong-royong membangun anak sungai di Kampung Babussalam, nasi bungkus yang akan dibagikan kepada warga ternyata jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah orang yang kerja bergotong-royong itu. Syekh lalu meminta nasi yang sudah sempat dibagikan itu dikumpulkan dalam sebuah bakul. Kemudian ia menutupi bakul itu dengan selendangnya dan berdoa. Beberapa saat setelah itu, para petugas kemudian membagikan kembali nasi bungkus itu, dan ternyata jumlahnya lebih dari cukup. Kabar lain menyebutkan, ia bisa mendorong perahu-perahu dengan mudah, padahal perahu-perahu itu sangatlah berat dan tak mampu didorong oleh seorang saja. Syahdan, pemerintah kolonial pernah menuduh Syeikh Abdul Wahab membuat uang palsu, hanya semata karena mereka tidak pernah melihat ia kekurangan uang. Lantaran tersinggung, ia pun meninggalkan Kampung Babussalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia. Pada saat hijrah itulah ia menyempatkan waktu mengembangkan tarekat Naqshabandiah di Malaysia. Anehnya, selama Syekh Abdul Wahab meninggalkan kampung halamannya, konon sumber-sumber minyak BPM Batavsche Petroleum Matschapij sekarang bernama Pertamina di Langkat menjadi kering. Ikan di sekitar peraairan Langkat pun raib. Tak syak lagi, para pembesar Langkat pun cemas dibuatnya. Akhirnya Syekh Abdul Wahab dijemput dan dimohon untuk kembali ke Babussalam. Setelah itu, sumber minyak pun mengalir dan ikan-ikan bertambah banyak di lautan. Satu lagi, ketika Syekh Abdul Wahab ikut perang melawan Belanda di Aceh pada tahun 1891, ia mampu terbang, melayang di udara, lalu menyerang musuh dengan gagah perkasa, sementara tubuhnya tidak mempan oleh senjata apa pun yang dipunyai Belanda kala itu.
Langkat- Bersama ribuan jemaah dari berbagai daerah di Indonesia, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyalatkan dan menghantarkan jenazah Almarhum Tuan Guru Besilam Babussalam Syekh H Hasyim Al- Syarwani ke pemakaman di Kompleks Nosah Pesantren Babussalam, Padangtualang, Langkat, Minggu (17/11). Sebelum disalatkan, Gubernur Edy Rahmayadi duduk di samping jenazah dan keluarga.Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali Sulawesi Lainnya Sumatera Jawa Bali Daerah Lainnya Anies Baswedan menemui Tuan Guru Besilam Babussalam Sumber Tim Tvone/ Ahmidal Yauzar Berkunjung ke Tuan Guru Besilam, Anies Baswedan menilai Babussalam merupakan simpul dalam menjaga nilai-nilai kebaikan. Sabtu, 5 November 2022 - 1506 WIB Langkat, Sumatera Utara - Berkunjung ke Tuan Guru Besilam, Anies Baswedan menilai Babussalam merupakan simpul dalam menjaga nilai-nilai kebaikan. Hal itu dikatakatan Anies saat menemui Tuan Guru Besilam Babussalam, Syekh Zikmal Fuad di Persulukan Babussalam, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara Sumut, Sabtu 5/11/2022. "Persulukan Babussalam ini merupakan simpul terjaganya nilai-nilai kebaikan. Saya sangat bahagia bisa sampai ke sini dan bertemu dengan Tuan Guru. Saya banyak mendapat nasehat dari beliau," ujar kunjungannya, Anies terlihat berbincang dan menyampaikan beberapa pesan mengenai amanat ke depannya."Kami mendapatkan sebuah amanat baru, amanat ini tidak pernah kami ikhtiarkan sebagaimana juga amanat kemarin bertugas di Jakarta. Kami dapat amanah itu ketika saya mendengar, saya sampaikan saya akan menunggu restu dari ibunda kami. Kemarin kami dapatkan undang ke Medan, ke Sumatera Utara tidak pernah akan lengkap tanpa ikut ke Besilam," kata juga terlihat didampingi sejumlah pengurus NasDem Sumut, diantaranya Ketua DPW NasDem Sumut Iskandar ST, Sekretaris Syarwani, Bendahara Iqbal P Simangunsong, Ketua Dewan Pakar Rahudman Harahap dan sejumlah anggota DPRD Sumut dan kabupaten, kota dari Fraksi NasDem. Usai bertemu Tuan Guru Besilam, Anies menyapa relawannya. Sebelum meninggalkan tempat itu, Anies pun menyempatkan diri berziarah ke makam para Tuan Guru Besilam terdahulu. ayr/wna Halaman Selanjutnya Berita Terkait PPP Sebut PAN Tawarkan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar ke Megawati NasDem Anggap Kasus Korupsi yang Menyeret Syahrul Yasin Limpo Bukan Masalah Serius Luhut Dituding Temui Surya Paloh di London Agar Cabut Dukungan untuk Anies Baswedan, Ini Katanya Mentan SYL Terseret Kasus Korupsi, Dedy Ramanta Tidak Ada Kaitannya dengan NasDem Topik Terkait Anies Baswedan Besilam Langkat Tuan Guru Partai Nasdem Nasdem Dpw Pilpres 2024 Saksikan Juga Jangan Lewatkan Berhasil Kalahkan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting Lolos ke Semifinal Indonesia Open Arena 16/06/2023 - 2125 Ginting berhasil menaklukan Jojo dalam dua gim langsung dengan skor 21-19, 21-16 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat 16/6/2023. PPP Sebut PAN Tawarkan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar ke Megawati Nasional 16/06/2023 - 2124 Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy alias Romy sebut PAN sudah tawarkan Menteri BUMN Erick Thohir jadi cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Alejandro Garnacho Masuk Dalam Daftar Pemain Argentina yang Satu Tim dengan Lionel Messi dan Cristian Ronaldo Bola Dunia 16/06/2023 - 2117 Alejandro Garnacho memiliki kewajiban untuk memainkan tiga laga internasional bersama timnas Argentina untuk mendapatkan titelnya sebagai pemain Argentina. Paksu Wajib Tahu! 11 Titik Sensitif Wanita Sekali Sentuh Bikin Bunda Bergetar Nikmat Kesehatan 16/06/2023 - 2114 Selain untuk memberikan rangsangan, menyentuh titik sensitif wanita adalah hal menyenangkan sebelum paksu dan bunda memulai hubungan seksual. Bahkan dapat membangkitkan gairah seks HSS Siapkan Dana Rp15 Miliar, Menpora Berharap Animo Olahraga Tinju Indonesia Meningkat Arena 16/06/2023 - 2113 Menpora RI Dito Ariotedjo, memberikan apresiasinya kepada Holywings Sport Show HSS yang akan menggelar pertandingan tinju HSS 2023. Begini Solusi Bagi Perempuan Haid yang Ingin Thawaf Ifadhah Religi 16/06/2023 - 2058 Rukun haji yang ketiga adalah thawaf ifadhah. Konsultan Ibadah Daker Madinah KH Ahmad Wazir Ali berbagi solusi bagi perempuan haid yang akan Tawaf Ifadah. Trending Heboh Rangkap Jabatan, Kejati Jambi Gempa Sudah Diberhentikan Sebagai Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara Sejak 3 Februari 2023 Nasional 16/06/2023 - 1051 Kabag Hukum Pemerintah Kota Jambi, Gempa Awaljon Putra saat ini tengah menjadi sorotan publik. Terlebih LHKPN viral di sejumlah media sosial. Terungkap! Sosok Ini yang Buat Lionel Messi Batal ke Indonesia Timnas 16/06/2023 - 0823 Argentina dipastikan tidak akan diperkuat tiga bintang mereka, yakni Lionel messi, Angel Di Maria, dan Nicolas Otamendi saat menghadapi Timnas Indonesia, Senin 7 Hari Berat Badan Turun 20 Kg, Ternyata Segampang Itu Tanpa Diet dan Olahraga, Kata dr Zaidul Akbar Cukup Makan… Kesehatan 16/06/2023 - 0430 Tak disangka ternyata cara menurunkan berat badan sebanyak 20 kg sangat mudah. Menurut dr Zaidul Akbar tak perlu diet dan olahraga, cukup makan ini saja... Mario Dandy Bayar Restitusi Rp100 M ke David Ozora, Pengacara Semua Hartanya Bisa Disita Nasional 16/06/2023 - 0520 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK mencatat restitusi biaya perawatan rumah sakit hingga kondisi sampai saat ini korban penganiayaan David Ozora 17 mencapai seratus miliar rupiah lebih. Bahas Vaksinasi dan Isoman Pasien Covid-19 saat Endemi, Kemenkes Libatkan Tim Ahli Nasional 16/06/2023 - 1044 Bahas vaksinasi dan isoman pasien Covid-19 saat endemi, Kementerian Kesehatan Kemenkes libatkan tim ahli. MK Putuskan Sistem Pemilu Terbuka, SBY Singgung Perppu Ciptaannya soal Pilkada Nasional 16/06/2023 - 1222 Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY menyambut baik keputusan Mahkamah Konstitusi MK yang menolak sistem pemilu tertutup atau hanya coblos partai. KPK Bantah Narasi Targetkan Mentan Syahrul Yasin Limpo Nasional 16/06/2023 - 0829 Komisi Pemberantasan Korupsi KPK membantah narasi pihaknya menargetkan Menteri Pertanian Mentan RI Syahrul Yasin Limpo dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Selengkapnya Viral Jadwal Hari Ini 2230 - 2330 Kabar Hari Ini 2330 - 0000 Kabar Arena 0000 - 0100 Kabar Dunia SelengkapnyaMaqamTuan Guru Besilam Babussalam Langkat. Maqam Tuan Guru Besilam Babussalam Langkat. Jump to. Sections of this page. Accessibility Help. Press alt + / to open this menu.Oleh Aulia Rahman Biografi dan Nasab Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan Nama lengkap Syaikh Abdul Wahab Rokan adalah Syaikh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi An-Naqsyabandi, terkenal dengan sebutan Tuan Guru Besilam Babussalam. Memiliki gelar Faqih Muhammad dan Abu Qosim nama kecilnya. Ayahnya bernama Abdul Manaf bin M. Yasin bin Maulana Tuanku Haji Abdullah Tambusai yang merupakan keturunan dari Raja-raja Siak. Wafatnya Haji Abdullah Tambusai meninggalkan anak dan cucu berjumlah 670 orang. Salah seorang putranya beliau bernama Muhammad Yasin yang menikah dengan seorang wanita dari Suku Batu Hampar. Dari hasil pernikahan kedua sepasang suami istri ini melahirkan anak laki-laki yang bernama Abdul Manaf, yaitu ayah kandung Syaikh Abdul Wahab Rokan. Sedangkan ibunya bernama Arba’iah binti Datuk binti Tengku Perdana Menteri bin Sultan Ibrahim, kepenuhan Riau dan masih mempunyai pertalian darah dengan Sultan Langkat. Syaikh Abdul Wahab Rokan di lahirkan pada tanggal 19 Rabi’ul Akhir 1230 H. Bertepatan dengan 28 September 1811 M. Lahir di Kampung Danau Runda, Rantau Binuang Sakti. Sekarang daerah ini menjadi Negeri Tinggi, Rokan Tengah, Kab. Rokan Hulu, Provinsi Riau. Syaikh Abdul Wahab Rokan tumbuh di lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Kakeknya, Haji Abdullah Tambusai dikenal sebagai seorang ulama besar dari golongan raja-raja yang sangat berpengaruh dan disegani pada masanya. Dari nasab tersebut, Syaikh Abdul Wahab Rokan sejak kecil terdidik dalam pelajaran agama. Demi menghafal Al-Qur’an, Syaikh Abdul Wahab Rokan sering bermalam di rumah gurunya. Beliau pun patuh pada gurunya, bahkan kerap mencucikan pakaian orang yang mendidiknya itu. Karomah telah tampak sejak Syaikh Abdul Wahab masih belia. Suatu ketika, saat orang terlelap pada dini hari, Abdul Wahab masih menekuni Al-Qur’an. Tiba-tiba muncullah orang tua mengajarinya membaca Al-Qur’an. Setelah khatam Al-Qur’an, orang tua itu pun menghilang. Pendidikan Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan Selain pendidikan dari lingkungan keluarga, Syaikh Abdul Wahhab Rokan berguru kepada Tuan Guru Haji Abdul Halim di Tambusai. Pada periode 1846-1848, beliau merantau ke Semenanjung Malaya dan pernah tinggal di Johor dan Malaka. Dalam tempo kurang lebih dua tahun beliau mendapatkan kesempatan mengajar dan belajar. Di antara gurunya ketika berada di Malaya adalah Tuan Guru Syaikh Muhammad Yusuf, seorang ulama yang berasal dari Minangkabau. Masih dalam tahun 1848 itu juga, beliau meneruskan perjalanan menuju ke Makkah dan belajar di sana hingga tahun 1854 M. Di antara gurunya sewaktu di Makkah adalah Syaikh Muhammad Yunus bin Syaikh Abdur Rahman Batu Bara Asahan. Dalam pelajaran tasawuf dan Thariqat Naqsyabandiyah, Syaikh Abdul Wahab Rokan dididik oleh seorang ulama besar yang cukup terkenal dalam silsilah Thariqat Naqsyabandiyah yaitu Syaikh Sulaiman Zuhdi di Jabal Abi Qubis, Guru Syaikh Abdul Wahhab Rokan kembali ke tanah air dalam tahun 1854 dan langsung mengajar di Tanjung Masjid Kecamatan Kubu, Bagan Siapiapi, Riau. Kemudian pada tahun 1856, beliau mengajar di Sungai Masjid di daerah Dumai, Provinsi Riau. Tahun 1860 mengajar di Kualuh Kabupaten Labuhan Batu. Tahun 1865 mengajar di Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Kemudian pada tahun 1883 beliau pindah ke Babusalam Langkat. Di Babusalam inilah menjadi pusat seluruh aktifitas pengajaran dan zikir dalam berdakwah membina umat. Perkampungan Besilam Babusalam Langkat Pada tanggal 12 Syawal 1300 H/ 12 Agustus 1883, Syaikh Abdul Wahab Rokan bersama 160 orang murid dan keluarganya mengarungi sungai Batang Serangan menggunakan 13 buah perahu. Sungai Batang Serangan adalah sungai yang melintasi wilayah Kecamatan Batang Serangan, Padang Tualang dan Tanjung Pura di Langkat. Kemudian Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan berlabuh di sebuah area yang terletak 6 KM dari kota Tanjung Pura, yang selanjutnya dijadikan kampung Babusalam sebagai kampung rohani dengan aturan dan hukum-hukum tersendiri, terlepas dari intervensi Kesultanan Langkat dan Belanda saat itu. Orang setempat menyebut kampung Babusalam dengan Besilam, sehingga sampai sekarang kampung itu disebut juga kampung Besilam. Kegiatan kampung Besilam Babusalam cukup beragam. Pendidikan keislaman dilakukan setiap hari. Shalat berjamaah, tilawah Qur’an, shalawat puji-pujian serta amalan dzikir menurut kaedah tahriqat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Semua kegiatan ini dikerjakan atas bimbingan Tuan Guru Babusalam beserta Khalifah-khalifah Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Khalifah-khalifah ini adalah murid yang ditunjuk untuk membantu aktifitas beliau. Babusalam menurut bahasa Arab artinya “Pintu Kesejahteraan.” Babusalam saat ini menjadi lokasi wisata religius dan bangunannya dijadikan cadar budaya. Di kampung Babusalam ini terdapat makam Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan dan anggota keluarganya yang terletak di samping Masjid Babusalam. Perjuangan dan Karomah Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan Walaupun Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan bukan sosok yang terkenal dalam pergerakan melawan penjajahan Belanda, tapi beliau aktif dalam mengarahkan strategi perjuangan non fisik sebagai upaya melawan kolonialisme Belanda. Beliau pernah mengirim utusan ke Jawa untuk bertemu Tjokroaminoto dan mendirikan cabang organisasi Syarikat Islam di Kampung Babusalam di bawah pimpinan Haji Idris Kelantan. Syaikh Abdul Wahab Rokan diangkat sebagai penasihat. Pada tahun 1923, asisten Residen Belanda bersama Sultan Langkat memberikan Bintang Emas untuk Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan. Wakil Pemerintah Belanda itu kemudian berpidato bahwa Tuan Guru adalah seorang yang banyak jasanya dalam mengajar agama Islam dan mempunyai murid yang tersebar di Sumatra dan Semenanjung Malaya. Oleh sebab itu Kerajaan Belanda menghadiahkan sebuah Bintang Emas kepada Tuan Guru. Sebagai seorang sufi, hadiah ini bukan suatu kebanggaan. Bisa jadi ada maksud-maksud tertentu dari penjajah Belanda untuk memperalat Tuan Guru Babusalam untuk melegitimasi penjajahan mereka. Oleh karena itu, dengan tegas beliau langsung berkata, “Jika saya dipandang sebagai seorang yang banyak jasa, maka sampaikanlah amanah saya kepada Ratu Belanda supaya ia masuk Islam.”Beliau pernah juga ikut terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Aceh pada tahun 1308 H. Menurut kesaksian dari pihak Belanda yang pada saat itu sempat mengambil fotonya, Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan mampu terbang, menyerang dengan gagah dan tidak dapat ditembak dengan senapan atau meriam. Sebagai seorang yang banyak muridnya, Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan sangat dikeramatkan oleh masyarakat Langkat. Sejumlah cerita tentang karomah beliau yang terkenal di kalangan masyarakat di antaranya, bahwa pada suatu saat pihak Belanda merasa curiga karena Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan dan Kampung Babusalam tidak pernah kekurangan uang. Kemudian pihak Belanda menuduh beliau telah membuat uang palsu. Tuan Guru sangat merasa tersinggung sehingga langsung meninggalkan kampung Babusalam dan pindah ke Sumujung, Malaysia sembari mengembangkan Thariqat Naqsyabandiyah di sana. Konon selama kepergian Tuan Guru, sumur-sumur minyak perusahaan milik Belanda, BPM Batavsche Petrolium Matschapij di Langkat menjadi kering. Penghasilan nelayan seperti ikan, udang dan kepiting di laut sekitar Langkat juga menghilang, sehingga menimbulkan kecemasan para penguasa Langkat. Akhirnya beliau dijemput dan dimohon untuk menetap kembali di Kampung Babusalam. Setelah itu sumur minyak pun mengalir kembali dan penghasilan nelayan di laut bertambah banyak. Amalan dan Ibadah Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan Ibadah utama yang dilakukan beliau adalah shalat berjamaah setiap waktunya, rutin membaca Al-Qur’an, suluk secara terus menerus, wirid-wirid lainnya seperti membaca Yasin setiap malam jum’at, ratib setiap malam selasa, pembacaan maulid barzanji setiap tanggal 12 bulan Rabi’ul Awal, mengajar Kitab Rubu’ Tasawuf setiap malam antara waktu shalat maghrib dan isya. Kebiasaan hidup beliau adalah menyukai berpakaian serba putih, hanya terkadang diselingi warna hijau. Gaya berpakaiannya sangat rapi terutama waktu mengerjakan shalat. Kedisipilinan adalah utama bagi beliau. Dalam melaksanakan sesuatu juga telah diatur sedemikian rupa hingga waktu makan pun diatur. Ketika masuk waktu sembahyang, setengah jam sebelumnya, kentong besar yang terletak dalam menara akan diketuk. Ketika shalat jum’at, satu jam sebelumnya akan diketuk kentong tersebut. Pada tahun 1902 dibangunlah sebuah masjid dan madrasah baru sebagai pengganti bangunan lama. Madrasah dan masjid bertingkat tiga dengan dilengkapi menara di puncaknya. Untuk sampai ke menara, orang harus melalui enam tangga. Inilah bangunan yang hingga kini di pergunakan untuk tempat sembahyang tawajjuh. Di samping madrasah ini dibangun pula sebuah rumah tempat kediaman beliau yang disatukan oleh jembatan, satu untuk pihak laki-laki dan satu lagi untuk pihak perempuan. Karya dan Karangan Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab RokanBeberapa karya beliau yang terkenal sampai sekarang diantaranya Merupakan kumpulan puji-pujian dan beberapa doa kepada Allah SWT. Syair Burung Garuda. Merupakan syair yang berisi nasehat pendidikan dan bimbingan untuk remaja. Sayangnya, syair ini hilang dan tidak ditemukan lagi. Wasiat 41. Merupakan pelajaran tentang akhlak dan adab salik terhadap mursyid, adab murid terhadap guru. Adapun wasiat ini berjumlah 41 sehingga dikenal dengan nama wasiat 41. Di antara sebagian petikan wasiat 41 Tuan Syaikh Abdul Wahab Rokan adalah sebagai berikut Wasiat Pertama, “Hendaklah kamu sekalian masyghul dengan menuntut ilmu Qur’an dan kitab kepada guru yang mursyid. Dan hinakan diri kamu kepada guru kamu dan perbuat apa-apa yang disuruhnya. Jangan bertangguh. Dan banyak-banyak bersedekah kepadanya. Dan seolah-olah diri kamu itu hambanya. Dan jika sudah dapat ilmu itu maka hendaklahkamu ajarkan kepada anak cucu, kemudian kepada orang lain. Dan kasih sayangmu kepada muridmu seperti kasih sayang akan cucu kamu. Dan jangan kamu minta upah dan makan gaji sebab mengajar itu, tetapi minta upah dan gaji itu kepada Tuhan Esa lagi Kaya Murah, yaitu Allah ta’ala.” Wasiat Kedua, “Apabila kamu sudah baligh hendaklah menerima Thariqat Naqsyabandiah supaya sejalan kamu dengan aku.” Wasiat Ketiga, “Jangan kamu berniaga -maksudnya jika terdapat penipuan atau riba. Jika hendak mencari nafkah hendaklah dengan tulang empat kerat seperti berhuma dan berladang dan menjadi amil. Dan di dalam mencari nafkah itu hendaklah bersedehkah tiap-tiap hari supaya segera dapat nafkah. Dan jika dapat Ringgit sepuluh, maka hendaklah sedekahkan satu dan taruh sembilan. Dan jika dapat dua puluh, sedekahkan dua. Dan jika dapat seratus, sedekahkan sepuluh dan taruh sembilan puluh. Apabila cukup nafkah kira-kira setahun maka hendaklah berhenti mencari itu dan duduk beramal ibadat hingga tinggal nafkah kira-kira empat puluh maka boleh mencari. Wasiat Keempat, ”Maka hendaklah kamu bersedekah sebilang hari istimewa pada malam jum’at dan harinya. Dan sekurang kurang sedekah itu empat puluh duit pada tiap-tiap hari. Dan lagi hendaklah bersedekah ke Mekah pada tiap-tiap tahun.” Wasiat Kelima, “Jangan kamu bersahabat dengan orang yang jahil dan orang fasik. Dan jangan bersahabat dengan orang kaya yang bakhil. Tetapi bersahabatlah kamu dengan orang yang alim-alim dan ulama-ulama dan salih-salih.” Wasiat Keenam, ”Jangan kamu hendak kemegahan dunia dan kebesarannya seperti hendak menjadi khadi, imam dan lain lainnya istimewa pula hendak jadi penghulu-penghulu dan lagi jangan hendak menuntut harta benda banyak-banyak. Dan jangan dibanyakan memakai pakaian yang halus.” Murid dan Penerus Dakwah Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan Murid Syaikh Abdul Wahab Rokan sangat banyak yang tersebar di wilayah Asia Tenggara, Singapura, Thailand, Malaysia, Timor Leste dan lain sebagainya. Di antara muridnya yang dianggap mursyid dan khalifah yang sangat giat menyebarkan Thariqat Naqsyabandiah Khalidiah di Batu Pahat, Johor ialah Syaikh Umar Bin Haji Muhammad al-Khalidi. Muridnya yang lain adalah Syaikh Muhammad Nur Sumatera. Muridnya Syaikh Muhammad Nur Sumatera adalah Haji Yahya Laksamana al-Khalidi an-Naqsyabandi, Rambah, Sumatera. Beliau ini adalah penyusun buku berjudul Risalah Thariqat Naqsyabandiah Jalan Ma’rifah, cetakan pertama tahun 1976 di Malaysia, diterbitkan oleh pengarangnya sendiri. Murid lain yang terkenal adalah Tuan Guru H. Yahya sebagai Tuan Guru ke-2 di Babusalam tahun 1926-1929 Tuan Guru H. Abd. Jabbar sebagai Tuan Guru ke-3 tahun 1929-1943 Tuan Guru Fakih Tambah 1943- 1972 Syaikh M. Daud Syaikh Rajab Marbau Rantau Prapat Syaikh Umar Pahang Malaysia Tuan Guru H. Muim al Wahab Syaikh Ibrahim Dalimunthe Gunung Selamat Rantau Prapat Syaikh Ma’arif Kota Pinang Adapun pemegang tampuk kepemimpinan Thariqat Naqsyabandiyah Babusalam Langkat Sumatra Utara saat ini adalah Tuan Guru Syaikh DR. Zikmal Fuad, MA 2020 yang sebelumnya menggantikan posisi Syaikh H. Irfansyah Al Rokany. Tuan Guru Syaikh DR. Zikmal Fuad, MA merupakan Tuan Guru Babusalam yang ke-12 sejak Tuan Guru Pertama yaitu Syaikh Abdul Wahab Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan Pada tanggal 21 Jumadal Ula 1345 Hijriyah bertepatan pada tanggal 27 Desember 1926 beliau allah yarhamuh berpulang kehadirat Allah SWT. Oleh para zuriat dan murid-muridnya, setiap tanggal 21 Jumadal Ula ditetapkan sebagai Haul Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan yang diadakan setiap tahun. Masyarakat Langkat pada umumnya menyebut acara haul ini dengan kata “Hul”. Acara haul ini diadakan selama tiga hari tiga malam berturut-turut dengan diisi berbagai kegiatan keagamaan seperti pembacaan tahlil bagi kaum bapak, khatam Al-Qur’an bagi kaum ibu, ratib, diakhiri dengan pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW sampai tengah malam. Acara haul ditutup dengan diadakannya kenduri dan jamuan umum pada hari ketiga atau terakhir. Pada acara ini biasanya peziarah akan dibagikan nasi berkat yang akan dimakan dan dibawa oleh peziarah pulang ke kampung halaman. Sampai saat ini haul Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan masih dilaksanakan dengan antusiasme para peziarah yang sangat banyak berdatangan dari berbagai wilayah di Provinsi Sumatra Utara maupun dari luar Provinsi Sumatra Utara, Riau bahkan dari luar negeri. Kegiatan haul ini juga dihadiri oleh pejabat daerah dan tokoh nasional hingga presiden dan wakil presiden Indonesia. Tamu-tamu yang hadir adalah murid-murid Tuan Guru Babusalam. Adapun motivasi para peziarah adalah untuk mengambil berkah di Babusalam, sekaligus untuk mengenang perjuangan dakwah Tuan Guru Syaikh Abdul Wahab Rokan dalam mengembangkan ajaran Islam dan Thariqat Naqsyabandiyah. Kegiatan haul ini biasanya dihadiri sekitar orang.
Upacarahaul Tuan Guru Besilam selain sebagai salah satu destinasi wisata religi di kabupaten Langkat juga sebagai pusat perkembangan tarekat Naqsyabandiah. Melihat kepada banyaknya motivasi para wisatawan yang hadir pada saat haul untuk penyembuhan penyakit, baik penyakit fisik maupun mental, membuat desa Besilam memiliki potensi sebagai objek
Sumut ( Langkat ) - Kapolda Sumut Irjen Pol. Drs. R. Z. Panca Putra S, M.Si kunjungan silaturahmi ke Pesantren Persulukan Tariqat
LANGKAT TRANS89.COM - Tuan Guru Besilam (Mursyid) Syekh H Tajuddin Mudawar Bin Syekh Muhammad Daud Al Wahab Rokan meninggal dunia di usia 77 tahun. Tuan guru tersebut meninggal dunia dikediamannya di Dusun II, Hulu Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Minggu Malam (8/12/2019) sekira pukul 19.30 Wib.
Langkat 18/1 - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menghadiri Peringatan Haul ke-96 Tuan Guru Besilam Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi yang jatuh pada tanggal 21 Jumadil Awal 1441 Hijriah di Madrasah Besar Babussalam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sabtu (18/1). Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan bahwa masyarakat Sumut sangat bersyukur dengan
Naskhahtulisan tangannya masih disimpan keturunannya di Martapura. Antara cetakan awal yang dapat dikesan ialah cetakan kedua Maṭba'ah Aḥmadiyah pada 1347H dan ditaṣḥiḥ oleh Tuan Guru Sapat, Inderagiri. Lihat Asywadie, Pemikiran-Pemikiran Syeh, viii. 78
p>REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ribuan umat Islam dari berbagai daerah sejak Kamis Pagi (12/3) sudah berkumpul di perkampungan religius Babussalam. Mereka datang ke Desa Besilam Babussalam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat untuk menghadiri peringatan haul ke-91 Tuan Guru Babussalam, Yarham Syekh H Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsabandi.Sejak pagi, umat Islam tampak
.